Mungkin kalau seseorang merasakan indahnya jatuh cinta itu
biasa, atau bahkan bila merasakan adanya perasaan sayang terhadap seseoang itu
juga biasa. Namun bisa seseorang bisa mempertahankan dan tetap
memperjuangkankan rasa itu sampai kapanpun baru itu luar biasa.
Aku adalah seorang remaja labil yang baru hampir menginjak
usia dewasa, mungkin baru kali ini aku merasakan hal yang paling aneh dalam
hidup ku yang memang aneh sih..ckck jatuh cinta itu sendiri pun sering lah aku
rasakan, tapi sangat berbeda dengan yang kualami sekarang. Aku merasakan hal
yang tidak biasa. Baru kali ini aku jatuh hati pada seseorang yang sebenarnya
biasa saja tapi menurutku dia mempunyai sesuatu yang lain dari pada cowok
kebanyakan. Aku jatuh hati saat aku mulai pertama kali mengenalnya. Ya saat
pertama mengenalnya. Aku sangat senang terlebih aku pun juga sedikit dekat lah
dengan dia. aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba aku menyukainya. Tiba-tiba aku
teringat akan sebuah teori bahwa barang siapa atau seseorang merasakan jatuh
cinta pada waktu kurang lebih 4 bulan berarti dia adalah cinta sejati,
sedangkan sebaliknya kalau rasa itu hilang sebelum 4 bulan, itu hanyalah cinta
monyet. Begitu katanya. Hari demi hari berlalu, bahkan bulan demi bulan pun
telah terlewati. Ternyata apa, rasa itu semakin ada dan berkembang di dalam
hati kecil ini. Belum lagi hal hal indah yang banyak kulewati dengannya dengan
keadaan tidak sengaja tentunya. Tadinya aku sempat sedih dan tidak mau jatuh
cinta lagi karena dia mempunyai pacar. Ya. Mungkin aku sedih terpukul tapi aku
tidak mau mengutarakan itu semua pada siapapun, berhubung semua teman-temanku
mendukung hubungannya dengan pacarnya itu. Aku menangis, tapi itu tidak lama. Aku
mulai mencoba bangkit dan mulai membunuh perasaan ini sedikit demi sedikit.
Sakit memang kalau mengingat itu semua, seakan di belah pisau yang sangat tajam
sehingga darahnya bercucuran dengan derasnya. Aku galau, ya. Galau dengan
perasaan yang kuhadapi sendiri. Saat dia putus mungkin itu adalah kabar yang
sangat membahagiakan untukku, ya walaupun aku tidak tega juga karena dia
sedih. Namun seiring berjalannya waktu.
Aku mulai berpikir bahwa aku tak akan pernah bahagia karena aku dengannya tidak
akan pernah bersatu. Tapi terkadang antara kenyataan dan mimpi itu beda tipis
ya, tipis banget. Hari-hari pun aku lewatin dengan dia yang kadang banyak bikin
ulahnya. Sehingga aku sendiri pun gak bisa jauh juga dengannya.
Tanggal 6 juli 2011 saat pertama kali aku mengenalnya,
mengenal namanya dan dia mulai dekat denganku. Ya. Mungkin dia tak akan pernah
sadar bahwa aku selalu menghitung setiap tanggal dan peristiwa yang terjadi
dengannya. Bahkan sampai sedetail ini.
Saat dia untuk pertama kalinya pindah ke rumah ibunya. Dan
dia mulai naik angkutan umum yang sama denganku. Pertama kali aku bertemu di
tikungan yang biasanya aku menaiki angkutan itu. Sempat shock dan kaget bukan
kepalang. Kulihat seorang cowok dengan
jas almamater merahnya sedang menunggu. Lucu rasanya dan aku pun segan untuk
menyapa. Aku putuskan untuk diam dan menunggu mobil itu berdua. Oh my god.
Grogi dan aku pun mencoba untuk cuek dan tidak menyapanya sepanjang perjalanan.
Tapi anehnya itu tidak hanya sekali. Ya kira-kira ada 4-5 kali aku mengalami
pertemuan itu. Dan itu cukup menghibur pagi ku yang biasanya agak kelabu.
Hehehe :P
Waktu itu juga, saat acara berbuka puasa di sekolah. Aku
mengalami kejadian yang agak membuatku bad mod tiba-tiba. Karena disaat aku
sedang berpuasa. Seseorang yang jahil sedang menyembunyikan handphone ku.
Tadinya aku sempat berpikir kalau itu adalah perbuatan anak laki-laki yang ada
dikelasku. Ku akui aku agak teledor dengan barang milikku sendiri. Tapi aku pun
tidak lama meninggalkan handphone ku itu dan tiba-tiba hilang begitu saja. Aku
adalah orang yang sangat sensitive bila sudah menyangkut handphone karena itu
adalah barang pribadi. Dan aku juga mempunyai berbagai hal di dalamnya.
Termasuk file rahasia yang sangat rahasia!! Yaitu file yang berisi semua
foto-fotonya. Shit! Tapi untungnya sehari sebelumnya saat aku mencoba untuk
move on untuk kesekian kalinya aku menghapus folder itu. Ya. Folder yang berisi
puluhan foto dia! aku lega, tapi aku tetap akut akan hal yang terburuk saat hp
ku bersama mereka-mereka itu. Saat mulai mendekati waktu berbuka puasa aku
mencoba dengan tatapan berkaca-kaca bertanya kepada semua orang dimana letak
handphone ku berada. Saat itu semua kecurigaan ku tertuju pada dia! dan aku pun
menanyakan hal itu dengan tatapan yang serius kepadanya. Tapi apa. Damn! Dia
menatap mataku dan aku pun tak mau untuk kesekian kalinya gagal untuk move on
kembali. Tapi apa nyatanya aku pun tak kuasa menatap matanya dan aku pun untuk
kesekian kalinya gagal total buat move on. Bodoh… bodoh..! hingga pada saat pulang
dari acara tersebut aku pun bareng dengannya. Oh god …
Dan saat aku mulai dekat dengannya karena aku rajin sekali
bermain twitter dan dia selalu memancing emosiku disana. Hampir setiap malam,
jika aku online dia selalu mengajakku bertengkar. Dia pun tak mau mengalah dan
aku pun selalu seperti itu sampai sebulan lah kira-kira. Itu sangat
menjengkelkan. Lagi-lagi kenapa harus dia. disaat aku ingin mulai move on lagi
:o
Aku sering sekali mengadakan nobar film-film yang menurutku
seru di rumah temanku. Kebetulan temanku itu juga maniac juga kalau masalah
nonton, makanya aku senang ngajakin temen-temen nonton dirumahnya. Begitu juga
dia. semua hal pernah bahkan sering aku lewatkan dan lagi-lagi itu bersama dia.
pulangnya kadang cuman berdua, pernah sekali saat naik angkot Cuma berdua trus
pas lewat di depan sekolah ada temen aku juga yang naik angkutan umum itu dan
dengan hebohnya dia berkata kalau aku itu pacaran dengan dia..aduuuhhh ini gak
adill, kapan aku move on nya coba -___-
Belum lagi saat teman ku mengadakan sweet seventeen dan
untuk pertama kalinya aku mengahadapi pesta seperti itu. Dan si pemilik pesta
mengharuskan undangan memakai set dress lengkap dengan high heels atau wedges
nya. Aku pun bingung setengah mati berhubung aku gak pernah berhubungan dengan
yang namanya hal-hal seperti itu aku putuskan untuk membelinya. Dress siap tapi
ada satu yg belum sepatu. Dan beberapa hari yang lalu saat aku mengunjungi
suatu tempat bersama teman-temanku aku
melihat sepatu yang sangat menarik menurutku. Beberapa hari kemudian saat weekend
aku memutuskan untuk mengajaknya pergi untu menemaniku membeli sepatu itu. Lucu
rasanya berhubung itu adalah hal pertama untukku jalan dengannya. Agak konyol,
senang campur aduk tapi menggemaskan. Seperti biasa aku naik busway untuk
mencapat tempat tujuan. Di busway aku tidak bekutik sama sekali. Setelah sampai
dan aku pun mulai mencari sepatu yang sudah aku pilih kami melanjutkannya
dengan makan siang. Semangkok bakso di tengah kota tua yang terik. Lalu setelah
itu kami melanjutkan perjalanan dengan pergi ke sebuah museum. Museum itu cukup
sepi lah dan agak sedikit membuat bulu kuduk berdiri. Tapi aku gak mau
kelihatan takut di depan dia dan aku tetap mencoba berani sebisa mungkin. Lalu
setelah kita keluar dari tempat itu. Aku memutuskan untuk pulang dan di busway
aku terdiam, sampai tiba-tiba dia memegang tanganku dan ingin melihat jam.
Sontak aku pun kaget. Tapi, hmm sudah lupakan saja wkwk.
Kedua kalinya aku melewatkan saat indah dengannya saat aku
menemaninya ke toko buku untuk membeli buku pelajaran. Tadinya dia tidak mau,
tapi karena aku memaksa dan aku tahu kalau guru dari pelajaran yg bersangkutan itu
sangatlah galak luar biasa. Jadi aku memutuskan untuk nekad menemainya karena
aku tidak mau dia dimarahi guru. Lanjut sepulang dari sana aku diajak ke suatu
tempat. Aku sendiri pun tak tahu aku mau diajak kemana. Tapi yang jelas dia
mengajakku ke suatu tempat dan membelikanku segelas bubble rasa taro. Seusai
itu aku pun diantarnya pulang.
Lalu mingu selanjutnya aku memutuskan untuk mengajaknya
pergi ke suatu tempat. Kali ini dia tak mau memutuskan untuk pergi kemana.
Terpaksa lah aku mengusulkan untuk pergi ke museum pancasila atau sering
disebut lubang buaya, berhubung minggu lalu aku baru saja pergi kesana. Aku
bertemu di suatu tempat dan kali ini aku hanya memakai baju kaos berwarna hitam
dengan jeans dan sepatu cats. Dan dia pun ternyata sama denganku. Hanya saja
dia tidak memakai jeans. Di perjalanan aku pun hanya bisa kembali terdiam dan
memainkan handphone ku. Dia pun begitu. Saat tu aku merasa suasana agak berbeda
berhubung di dalam busway hanya ada aku dan dia saja. Setelah sampai ke tujuan
aku pun mulai meneruskan perjalanan. Disana aku memutuskan untuk melaksanakan
ibadah solat zuhur karena setibanya aku sampai disana adzan pun berkumandang.
Karena aku sedang haid jadi aku Cuma bisa menyuruhnya solat dan menunggunya di
depan mussolla. Selepas itu aku bertanya dan mengajaknya makan. Yap. Kali ini
agak berbeda. Aku memesan ketoprak dan dia memesan gado-gado. Aku sedang tidak
begitu mau makan sayur waktu itu. Setelah makan aku putuskan untuk mengajaknya
masuk ke museum itu. Di dalam. Suasananya sepi, hening dan begitu mencekam. Aku
takut. Tapi lagi-lagi aku tidak mau memperlihatkan rasa takutku itu. Belum lagi
tingkah gayanya yang aneh. Aku pun agak merasakan hal yang aneh. Dan agak
sedikit menggentarkan hati ku. Seperti sesuatu yang membuatku takut. Tapi aku
tetap tidak mau menunjukan rasa takutku. Sampai saat aku keluar rasa itu pun
masih mengahantui pikiranku di sepanjang perjalanan. Di perjalanan pulang, aku
juga tak banyak bicara. Saat pemberhentian bus akan memasuki tempat transit
menuju ke rumahku. aku pun disuruhnya turun. Tapi aku tidak mau, aku putuskan
untuk turun di tempat dia akan transit juga. Saat disana, dia tidak mau pulang
sebelum aku pulang. Aku mulai mempercandakannya. Aku pun juga tidak mau pulang
kalau dia sendiri belum pulang. Namun karena keadaan yang memaksa, aku putuskan
untuk pulang dan dia menungguku sampai aku benar-benar masuk kedalam bus.
Di perjalanan berikutnya aku pun bingung dan dia ingin aku
menemaninya untuk pergi. Yap. Seperti biasa dia pun tak pernah mau ambil pusing
dalam urusan memilih. Saat itu jam baru menunjukan pukul 11 siang dan aku
punmemutuskan untuk jalan ke kebun binatang. Sebelum pergi, dia pun berpesan
agar aku berpakaian seperti yang dia mau. Aku sempat bingung. Karena aku tidak
mempunyai banyak baju yang bermodel seperti wanita kebanyakan. Akhirnya aku
putuskan untuk memakai baju putih yang agak membuatku sulit mengangkat tangan
ini. Seusainya bertemu, aku pun bingung dengan ekspresi mukanya yang lucu itu
karena telah lama menungguku. Saat memasuki busway yang penuh itu aku pun tidak
dapat tempat duduk. Aku pun juga idak mungkin mengangkat tanganku karena aku
berpakaian seperti ini. Lalu saat aku memegang sebuah tempat bersandar di dekat
pintu. Dia yang berdiri tepat dibelakangku langsung memegang tanganku erat.
Menggenggam tangan ini sampai kami memutuskan untuk transit. Setelah kami dapat
bangku untuk duduk. Dia pun melepaskan genggaman itu. Setibanya disana aku pun
bertanya padaya, mau kemana ? namun dia hanya menjawab kecil dengan senyum
simpulnya itu. Terserah.. aku pun bingung dibuatnya. Lalu aku mengajaknya
kembali melakukan solat zuhur karena berhubung setibaya disana sudah memasuki
adzan zuhur. Setelah itu kami meneruskan perjalanan. Di sepanjang perjalanan
aku hanya diam dan sesekali dia meletakan tangannya di pundakku. Aku pun hanya
bisa terseyum dibuatnya. Di tengah-tengah perjalanan sesekali kadang kami
bergurau. Hari pun menjelang sore dan tiba-tiba saja suasana menjadi mendung
dan akan hujan deras. Sontak dia langsung mengajakku makan ke suatu tempat agar
kami juga dapat tempat berteduh. Benar saja. Selang beberapa menit kami sudah
berada di dalam tempat makan itu hujan langsung turun dengan derasnya. Disana
kami memesan makanan dan aku pun memesan semangkuk bakso dan dia memesan mie
ayam. Entah kenapa rasa lapar yang tadinya sangat mengganggu, tiba-tiba
mendadak hilang. Aku pun mendadak tidak nafsu makan. Setelah mencoba makan
beberapa suap perut ini sudah tidak karuan lagi. Aku melihatnya makan dengan
lahapnya dan aku memutuskan untuk membagi separuh punyaku untuknya. Setelah kami
menhabiskan makanan tersebut hujan pun semakin bertambah deras dan membuat kami
terjebak di tempat makan itu. Aku pun bingung harus berbuat apa dan jujur aku
jadi salah tingkah. Ya untuk mengatasi rasa bosan, aku mainkan lah botol botol
saus dan kecap disana karena aku merasa bosan. Hujan pun makin deras tanpa
sadar dia pun menyenderkan badannya kepadaku. Jujur baru kali ini aku bersama
orang lain sampai sedekat ini. Dia pun juga sesekali memegang tangan ini. Aku
pun lagi-lagi hanya bisa tersenyum manis melihatnya begitu. Jujur untuk pertama
kalinya aku bersama dengan seorang laki-laki yang begitu dekat denganku sampai
sedekat ini. Itu sangat membuatku gugup. Kadang aku juga sempat berpikir
akankah selamanya terus seperti ini..
Beberapa minggu kemudian saat dia ingin meluangkan waktunya
untuk jalan denganku lagi. Aku tak bisa karena ada pekerjaan dari kantor yang
harus ku penuhi. Dengan berat hati aku mengatakan bahwa aku tak bisa memenuhi
keinginannya. Tapi dia malah jadi ngambek gak jelas sampe kira kira 2 minggu
lah ga saling komunikasi. Setelah itu aku pun berusaha untuk tidak mau menunjukan
bahwa aku merindukannya. Bahkan untuk sekedar mengirim pesanpun aku tahan walau
sebenarnya berlawanan dengan hati ini. Setelah akhirnya dia yang mengirim pesan
telebih dahulu. Aku sangat senang meskipun awalnya aku masih agak kecewa.
Seiring berjalannya waktu keadaan yang dingin pun berubah kembali menjadi
hangat seperti dulu. Sungguh tak terduga sama sekali akan menjadi seperti ini
lagi. Untuk kesekian kalinya rencana move on gagal :l
Lalu setelah suasana telah mencair kembali aku memutuskan
untuk mengajaknya jalan kembali. Ya. Lagi-lagi aku memilih kebung binatang
untuk melewati hari dengannya. Tadinya aku juga tidak ingin kesana namun
pilihan rute perjalanan tidak ada yg mendukung.
Disepanjang perjalanan kami tidak mendapat duduk dan
terpaksa kami berdiri. Disana awalnya kami jaim tapi karena di depan kami ada
sepasang couple yang membuat kami iri akhirnya dia mulai menyenderkan kepalanya
ke bahuku. Aku pun juga sebaliknya. Setelah sampai disana aku bingung harus
mulai perjalanan kemana. Kali ini aku benar-benar menyerahkan semua keputusan
padanya. Kami jalan ke suatu tempat. Dan tangannya tak pernah lepas dari pundak
ini. Kemanapun kita pergi kita selalu berpegangan layaknya sepasang kekasih (ya
meskipun bukan) api aku sangat menikmati hari itu. Sampai azdan zhuhur pun tiba
aku pun mengajaknya ke masjid terdekat untuk melaksanakan solah zuhur. Setelah
itu kami pun melanjutkan perjalanan. Tanpa non stop kami pun pergikemanapun
kaki ini melangkah. Tangannya pun tak pernah lepas dari bahu ini. Sampai kami memutuskan
untuk duduk sejenak karena aku merasa lelah. Setelah itu kami pun melanjutkan
perjalanan kami kembali. Di jalan, sesekali ia memelukku erat seakan tak mau
jauh sedikitpun dari ku. Saat aku memutuskan untuk diam sejenak. Dia memelukku
dari belakang. Sungguh, ini adalah pelukan pertama untukku. Dia lah yang
pertama. Ya pertama. Setelah perjalanan pulang, kami menaiki busway yang isinya
kosong. Hanya ada beberapa orang yang menempati busway tesebut. Karena aku
merasa kelelahan, aku pun sedikit mengantuk dan dia mengambil kepalaku dan
menyandarkanku ke bahunya, sungguh aku
makin jatuh cinta dibuatnya. namun setelah lama aku bersandar, aku terbangun
dan ku biarkan dia duduk sendiri karena aku tahu dia juga lelah. Di perjalanan
karena penumpang yang sedikit, udara ac pun terasa sangat dingin, dan
diperjalanan tadi aku sempat membuka jaketku. Setelah aku ribet sendiri
dibuatnya karena aku kedinginan dia menatapku dan dia memegang erat tanganku.
Sangat indah dunia yang kurasa. Aku berharap detik-detik ini tidak akan pernah
berakhir.
Sampai di tempat transit dan ingin melanjutkan perjalanan
pulang kami lagi-lagi tidak dapat duduk. Aku pun berdiri disampingnya. Saat
halte pemberhentian menunjukan tempat pemberhentian bus yang dekat dengan
rumahnya. Dia pun menolak turun. Dia ingin mengantarku sampai aku sampai ke
rumah. Aku pun tersenyum kecil dan mencubitnya manja, saat di tempat
pemberhentian di tempat aku transit dia juga tidak mau pergi dan dia langsun
menggandeng pundakku dan membawaku ke tempat halte yang akan ku tumpangi. Saat
bus yang kutunggu tiba akhirnya aku pun naik dan aku melihatnya untuk yang
terakhir kalinya.
Selang beberapa hari sesudahnya kami pun mendadak bertengkar
dan sampai sekarang kami loss communication tidak ada kabar, sapaan atau jalan
ber2 lagi. Lagi- lagi dia pergi jauh dari kehidupanku tanpa alasan yang jelas.
Dan ini sudah hampir sebulan. Sebulan aku tidak melakukan apapun dengannya.
Sangat miris jika ku ingat saat saat romantic saat aku melewatinya dengan dia.
sekarang aku harus bangkit dan aku harus benar-benar move on. Ya. Inilah move
on yang sesungguhnya. Move on dari cinta yang telah lamaku tunggu. Tapi, aku
tetap tidak bisa move on. Ya. Aku akan tetap menunggunya sampai nanti. Sampai
hati ini dipertemukan oleh sang pencipta. Aku belum bisa menerima siapapun
karena hati ini masih lah untuknya. Aku masih ingin menunggunya. Ya menunggunya
untuk menyatakan cinta yang sesungguhnya. Aku tidak butuh status, tapi aku
butuh dia melebihi apapun. Karena dia adalah separuh dari hidupku. Hidupku yang
telah aku simpan rapih hanya untuknya….
Ich liebe dich.
Heute. Jetzt. Und spatter. Ich liebe dich für immer…. :’)